INDIK.ID, BOJONGKULUR - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menerima audiensi Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), dan mendukung penuh permohonan KP2C terkait pembangunan Sekretariat KP2C di lahan Prasarana Sarana Umum (PSU) yang berlokasi di Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri.
Audiensi yang berlangsung Senin (29/12/2025) malam di Pendopo Kabupaten Bogor di Cibinong berlangsung lebih dua jam dan berakhir pukul 23.15 WIB itu menunjukkan keseriusan bupati dalam mendukung program pengendalian banjir di Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Dalam audiensi yang dihadiri Ketua KP2C Puarman dan Koordinator Divisi Kemitraan KP2C Hariyanto, serta Tokoh Masyarakat dan sejumlah pejabat Pemkab Bogor terkait, bupati juga menyatakan akan memberikan Surat Rekomendasi kepada Bea Cukai agar hibah Alat Peringatan Dini Banjir dari AIM Analitics Malaysia kepada KP2C tidak dikenakan cukai masuk.
"Bupati berkenan meresmikan Alat Peringatan Dini Banjir hibah dari Malaysia," ungkap Puarman dalam pertemuan tersebut.
Terkait penanganan banjir, bupati memerintahkan jajarannya agar segera menginventarisir lahan kebutuhan normalisasi sungai, berupa lahan milik pemerintah yang statusnya clear and clean; lahan milik pemerintah yang butuh penertiban; dan lahan milik masyarakat yang butuh pembebasan.
"Bupati memerintahkan segera dilakukan pembebasan empat rumah di ujung hilir sungai Cileungsi Bojongkulur" ujar Puarman usai pertemuan.
Agar pelaksanaan penanganan banjir akibat meluapnya Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas benar-benar berjalan baik, bupati tetap berkomitmen mengalokasikan dana Rp 100 miliar untuk kebutuhan pengendalian banjir di kedua sungai tersebut yang dilakukan bersama Gubernur KDM dan Walikota Bekasi.
Terkait hal tersebut, bupati akan menurunkan Excavator Ampibi milik Pemkab Bogor untuk menormalisasi sungai Cileungsi dan Cikeas. Pemkab Bogor juga akan membeli mesin penyedot lumpur kapasitas besar 6.000 liter/menit yang bisa digunakan jika terjadi banjir.
Selain itu, Bupati mengatakan akan memberikan tiga unit perahu karet beserta kelengkapannya kepada Desa Wisata Bojongkulur yang juga bisa dimanfaatkan untuk kebencanaan. "Bupati juga membantu penggantian CCTV KP2C yang rusak yang digunakan sebagai alat pantau tinggi muka air yang selama ini ditempatkan di beberapa titik, mulai dari hulu hingga hilir sungai," terang Puarman.
DIVISI HUMAS KP2C
KP2C atau Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas adalah sebuah komunitas berbasis masyarakat. Didirikan pada 5 Maret 2016, berlandaskan SK Kemenkumham, beranggotakan 42.000 warga masyarakat terdampak banjir Sungai Cileungsi, Sungai Cikeas, Kali Bekasi.
KP2C berfokus pada early warning system (sistem peringatan dini) bahaya banjir. Bekerja berdasarkan pantauan Tinggi Muka Air (TMA) di hulu sungai. Terdapat 7 CCTV yang ditempatkan di sejumlah titik pantau, yang hanya bisa dipantau secara real time oleh Pengurus KP2C.
KP2C juga berfokus pada pelestarian lingkungan hidup, dengan melakukan pemantauan terhadap kualitas air sungai, penghijauan dan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi).(SCY/HS).


