Indik . id BOGOR - Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi mengawali pemanfaatan Masjid Raya Nurul Wathon Pakansari dengan shalat berjamaah dan refleksi akhir tahun 2025, Jumat, 26 Desember 2025.
Kegiatan pemanfaatan masjid yang baru rampung dibangun di kawasan Stadion Pakansari itu, menegaskan arah pembangunan Kabupaten Bogor yang berlandaskan nilai keagamaan, kebersamaan, dan keberpihakan sosial.
Shalat berjamaah diikuti alim ulama, jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, aparatur sipil negara, serta masyarakat.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan bebersih dan perapihan masjid secara gotong royong, shalat Jumat perdana, serta doa bersama akhir tahun 2025 setelah shalat Asar.
Doa bersama dipimpin para kiai dan ulama se-Kabupaten Bogor, diawali tausiyah keagamaan, sekaligus menjadi momentum refleksi dan muhasabah atas 10 bulan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Bogor.
Kegiatan ini juga menjadi ajang penguatan kolaborasi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat dalam memakmurkan masjid serta memperkuat nilai kebersamaan di Kabupaten Bogor.
“Kami pemerintah hanya bisa membangun badannya. Jiwanya dibangun oleh para kiai, ulama, santri, dan seluruh masyarakat Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Menurut Bupati Rudy Susmanto, Masjid Raya Nurul Wathon akan dimakmurkan dengan berbagai kegiatan keagamaan, mulai dari pengajian rutin, kajian bulanan lintas organisasi Islam, hingga pengajian dengan menghadirkan penceramah nasional yang direncanakan pada Januari 2026.
Ia menegaskan bahwa refleksi akhir tahun 2025 tidak diisi dengan euforia atau hiburan, melainkan doa dan kebersamaan.
“Menutup akhir tahun 2025, kami memilih berkumpul dan berdoa bersama seluruh masyarakat Kabupaten Bogor. Ini adalah bentuk ikhtiar batin, memohon ridha Allah SWT agar Bogor senantiasa dalam lindungan-Nya,” jelas Rudy.
mengungkapkan bahwa sepanjang 2025 Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, menekan angka kemiskinan, dan memperluas akses pendidikan. Namun, ia mengakui masih terdapat berbagai keterbatasan.
“Kami sadar, masih banyak kekurangan. Infrastruktur belum sepenuhnya tuntas, kemiskinan baru bisa ditekan belum dituntaskan, fasilitas pendidikan juga masih dalam proses. Karena itu, refleksi akhir tahun ini bukan untuk membanggakan capaian, melainkan untuk bermuhasabah,” ungkapnya.
Sebagai wujud kepedulian sosial, Pemerintah Kabupaten Bogor menyalurkan santunan kepada 1.200 anak yatim dan lansia, sebagai simbol keberpihakan kepada kelompok rentan.
Selain doa bersama, Pemerintah Kabupaten Bogor juga melakukan pemberdayaan pelaku UMKM, dengan memfasilitasi berjualan secara gratis di sekitar kawasan Masjid Raya Nurul Wathon Pakansari.
“Anggaran hiburan kami alihkan untuk UMKM. Masyarakat bisa hadir, berdoa bersama, sekaligus membantu ekonomi para pelaku usaha kecil,” jelasnya.
Kebijakan tersebut mendapat respons positif karena menghadirkan suasana religius sekaligus memberikan dampak nyata bagi pergerakan ekonomi lokal.
(IDAY)
