• Jelajahi

    Copyright © indik.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Melayani Sepenuh Hati, Jasa Raharja Perkuat Edukasi Keselamatan dari Lingkungan Korban

    www.indik.id
    11/29/2025, 07:05 WIB Last Updated 2025-11-29T00:06:21Z

    Indik . id Jakarta, 28 November 2025 - Jasa Raharja terus menghadirkan pendekatan baru

    dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas dengan menggandeng aparatur

    kecamatan dan desa di berbagai wilayah Indonesia. Melalui program kampanye

    keselamatan yang dilaksanakan serentak di 52 loket, Jasa Raharja mendorong

    terbentuknya agen-agen keselamatan di tingkat akar rumput yang mampu

    memperkuat budaya tertib berlalu lintas di komunitas masing-masing.


    Program 'Intensifikasi Keselamatan Transportasi Berbasis Domisili Korban melalui

    Pemberdayaan Aparatur Kecamatan dan Desa' ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan bertema 'Keselamatan untuk Indonesia Maju'. Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat strategi keselamatan transportasi berbasis domisili korban, sebagai pendekatan baru yang lebih menyasar perubahan perilaku masyarakat.


     Selama ini, program keselamatan banyak berfokus pada penanganan 10 titik rawan kecelakaan teratas. Namun dominasi faktor human error menunjukkan perlunya langkah yang lebih komprehensif dan menyentuh tataran komunitas.


    Aparatur kecamatan dan desa memiliki posisi strategis dalam pendekatan ini. Dengan

    kedekatan sosial dan pemahaman terhadap karakteristik wilayah, mereka dinilai

    mampu menjadi Agen Keselamatan Transportasi yang efektif. 


    Kehadiran mereka memungkinkan terjadinya proses edukasi, pengawasan, dan pendampingan yang lebih intensif serta berkelanjutan. Pendekatan socio engineering melalui aparatur lokal ini juga membuka peluang multiplier effect, di mana satu aparatur dapat menjangkau ratusan warga di wilayahnya.


    Plt. Direktur Utama Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menjelaskan bahwa langkah

    ini merupakan aksi nyata kami melayani sepenuh hati, melaksanakan kampanye

    keselamatan yang berdampak dan menjadi bagian dari upaya pencegahan kecelakaan yang lebih tepat sasaran.


    "Kami ingin memastikan program keselamatan berjalan dari tingkat komunitas,

    dipimpin oleh figur yang dihormati masyarakat setempat. Pendekatan berbasis

    domisili korban membantu kami melihat pola risiko secara lebih jelas, sehingga

    intervensi dapat diberikan di tempat yang paling membutuhkan," ujar Dewi.


    Program ini difokuskan pada peringkat 3 teratas dari kecamatan domisili korban

    kecelakaan di 10 wilayah pareto nasional, meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa

    Barat, Sumatra Utara, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Banten, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan. 


    Total terdapat 156 kecamatan sasaran dengan estimasi 10.920 aparatur kecamatan dan desa yang terlibat dan akan berperan

    sebagai Agen Keselamatan Transportasi.


    Pelaksanaan kegiatan dimulai sejak November hingga Desember 2025, menghadirkan narasumber dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk kepolisian dan pakar keselamatan transportasi. Setiap sesi mencakup sejumlah tahapan kunci, yaitu:


    1. Sosialisasi data oleh Jasa Raharja untuk meningkatkan kesadaran risiko.

    2. Edukasi solusi oleh kepolisian, Jasa Raharja, dan para ahli untuk memperkuat

    pemahaman.

    3. Diskusi interaktif guna menghasilkan ide konkret di wilayah masing-masing.

    4. Deklarasi komitmen sebagai penguatan moral untuk menjalankan peran sebagai

    agen keselamatan.


    Dewi menegaskan pentingnya memahami pola risiko dan kondisi sosial masyarakat

    sebelum melakukan intervensi keselamatan.


    "Pendekatan keselamatan harus berangkat dari pemahaman yang utuh tentang pola risiko dan kondisi sosial masyarakat. Karena itu, keterlibatan aparatur kecamatan dan desa menjadi kunci agar pesan keselamatan tidak hanya disampaikan, tetapi benar-benar dihidupi oleh warga dalam kehidupan sehari-hari," tutur Dewi.


    Dengan pendekatan berbasis domisili korban dan pemberdayaan aparatur kecamatan

    serta desa, program ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem keselamatan yang

    lebih menyentuh perilaku masyarakat secara langsung. 


    Jasa Raharja menargetkan tercapainya peningkatan pemahaman peserta, terlaksananya rencana aksi yang

    berkelanjutan, serta penurunan angka kecelakaan di wilayah-wilayah prioritas.

    Melalui kolaborasi yang lebih intensif dengan pemangku kepentingan lokal, Jasa

    Raharja optimistis bahwa transformasi budaya keselamatan dapat berkembang lebih

    cepat dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat di seluruh Indonesia. ( Heri M red )

    Terkini