• Jelajahi

    Copyright © indik.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Jasa Raharja Perkuat Budaya Sadar Risiko di Kalangan Internal lewat Risk Management Update 2025

    www.indik.id
    7/07/2025, 16:24 WIB Last Updated 2025-07-07T09:24:46Z

    Indik . id Jakarta, 05 Juli 2025 - Sebagai upaya memperkuat tata kelola dan budaya sadar

    risiko di lingkungan internal, Jasa Raharja menggelar acara Risk Management

    Update pada Jumat, 4 Juli 2025, bertempat di Kantor Pusat Jasa Raharja, Jakarta.


    Kegiatan yang mengangkat tema "Empowering People, Strengthening Risk Culture. Dari Kesadaran Menuju Ketangguhan" ini dihadiri oleh para kepala unit kerja, kepala kantor wilayah, dan kepala cabang Jasa Raharja, baik secara luring maupun daring.


    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta membangun

    kesadaran bersama mengenai pentingnya manajemen risiko dalam mendukung

    pencapaian visi perusahaan sebagai penyelenggara perlindungan dasar yang

    kompeten dan terpercaya. 


    Melalui forum ini, Jasa Raharja mendorong seluruh insan perusahaan untuk memahami konsep risiko serta menerapkannya dalam praktik kerja sehari-hari.


    Dalam sambutannya, Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Jasa Raharja

    Harwan Muldidarmawan menegaskan bahwa penguatan budaya sadar risiko menjadi fondasi penting bagi keberlangsungan organisasi, khususnya dalam menghadapi dinamika lingkungan eksternal yang penuh ketidakpastian. la juga menekankan perlunya kewaspadaan terhadap risiko kecurangan (fraud), baik yang bersumber dari faktor internal maupun eksternal.


    "Tentunya tidak lepas dari fenomena yang akhir-akhir ini kita hadapi. Saat ada

    sebuah kondisi, maka perlu dilakukan identifikasi dan analisa serta diambil langkah

    mitigasinya, yang paling kita hindari untuk menjaga kepercayaan para stakeholder

    adalah risiko fraud. Untuk itu kami mengajak semua untuk menyelami pembahasan

    hari ini mengenai pemahaman risiko fraud dan ciri-cirinya, faktor pemicu internal

    fraud itu apa saja, begitu juga faktor eksternal. Tak bisa kita pungkiri kadang dari

    eksternal itu mengajak dan mempengaruhi untuk kita melakukan fraud," ujar Harwan.


    la juga mengingatkan bahwa dampak dari tindakan fraud tidak hanya bersifat

    individual, tetapi juga dapat merusak reputasi dan keberlangsungan organisasi, baik

    dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, Harwan mendorong

    insan Jasa Raharja untuk menjaga integritas pribadi dan profesional, serta

    mengimplementasikan prinsip manajemen risiko dalam seluruh lini aktivitas kerja.


    Sebagai narasumber dalam acara ini, Kun Wahyu Wardana, ahli di bidang asuransi,

    manajemen risiko, hukum, dan sumber daya manusia serta seorang penulis buku,

    menggarisbawahi pentingnya peran manusia dalam efektivitas sistem manajemen risiko. Menurutnya, sebesar apa pun kekuatan sistem, tidak akan efektif bila tidak

    didukung oleh pola pikir yang tepat dari sumber daya manusia.


    "Ketika kita bicara pada key success factor-nya untuk menerapkan risk management yang efektif adalah kembali kepada people-nya, kita berangkat kepada hal yang sangat mendasar, yaitu risk mindset." jelasnya.


    la kemudian melanjutkan dengan pemaparan mengenai risiko menurut David Hillson,

    seorang ahli yang dikenal sebagai The Risk Doctor. Kun menyampaikan bahwa risiko adalah sesuatu yang alami dalam hidup. Jadi saat melakukan sesuatu, jangan pernah berpikir tidak ada risiko sama sekali. Walaupun begitu, setiap risiko adalah sesuatu yang dapat dikelola.


    Perspektif ini penting untuk membangun ketangguhan organisasi. Alih-alih menghindari risiko, insan perusahaan perlu membangun

    kemampuan untuk mengelola dan mengubahnya menjadi peluang.



    "Yang perlu kita yakini adalah setiap risiko itu bisa di-manage dengan baik. Dengan

    menyadari ini maka kita akan mengubah perspektif bahwa risk is manageable. Ini

    membuat kita tidak lagi memposisikan diri sebagai victim, tapi memikirkan bagaimana kita mengubah situasi itu menjadi sebuah victory," tambah Kun.


    Acara ini menjadi pengingat bahwa manajemen risiko bukan sekadar alat bantu

    organisasi dalam menghindari kerugian, melainkan sebuah budaya yang harus

    tertanam di setiap individu di dalam perusahaan. 


    Dengan mengedepankan integritas, kesadaran, dan mindset yang tangguh, Jasa Raharja berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas internalnya demi menjaga kepercayaan masyarakat serta

    mencapai tujuan dan visi perusahaan.

    ( Heri M red  ) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini