INDIK.ID, JAKARTA — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, menyampaikan pesan tegas kepada seluruh siswa, guru, orang tua, serta alumni SMP Negeri 70 Jakarta angkatan 1988, agar bersama-sama membangun ketahanan diri dan berani menolak narkoba sejak dini.
Dalam sambutannya, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto menyapa jajaran guru, tenaga kependidikan, alumni, orang tua siswa, serta peserta didik SMP Negeri 70 Jakarta. Ia mengawali kegiatan dengan mengajak seluruh hadirin memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas terselenggaranya kegiatan edukasi pencegahan narkoba tersebut.
Sebagai alumni SMP Negeri 70 Jakarta angkatan 1988, Suyudi mengenang masa sekolahnya dan menyampaikan rasa bangga kepada para guru yang telah berjasa membentuk karakter dan nilai kehidupan.
Jenderal bintang tiga ini berharap, kunjungannya dapat menjadi inspirasi bagi para siswa untuk tumbuh menjadi generasi yang kuat, tangguh, berprestasi, dan berakhlak mulia demi masa depan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN RI juga menegaskan komitmennya menjadikan SMP Negeri 70 Jakarta sebagai sekolah percontohan Sekolah Bersinar (Bersih Narkoba).
Menurutnya, letak sekolah yang strategis di jantung Ibu Kota menjadikan lingkungan sekitar memiliki dinamika sosial yang tinggi, sehingga diperlukan kewaspadaan ekstra terhadap pengaruh negatif pergaulan, termasuk narkoba.
Suyudi mengingatkan bahwa masa SMP merupakan fase transisi penting bagi remaja yang sedang mencari jati diri.
Perkembangan teknologi dan media sosial, lanjutnya, membawa dampak positif sekaligus risiko apabila tidak disikapi dengan sikap dan filter yang kuat. Ia menekankan pentingnya kemampuan memilih informasi serta keberanian menolak ajakan yang menjurus pada penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Kepala BNN RI juga mengungkapkan bahwa peredaran narkoba kini semakin canggih, termasuk melalui narkotika sintetis dan penyalahgunaan rokok elektrik (vape) yang diisi zat berbahaya. Ia mengingatkan siswa agar tidak mudah tergoda bujukan “sekali coba” karena dampaknya dapat merusak kesehatan, masa depan, bahkan berujung pada tindak kekerasan dan kriminalitas.
Dalam sesi interaktif, Suyudi mengajak para siswa untuk menyatakan komitmen menolak narkoba serta berani melaporkan apabila menemukan indikasi penyalahgunaan atau peredaran narkoba di lingkungan sekolah.
"Pengguna narkoba pada dasarnya adalah korban yang harus diselamatkan melalui rehabilitasi, bukan dijauhi atau distigmatisasi."
Sebagai penutup, Kepala BNN RI secara resmi mengukuhkan Duta Anti Narkoba dari kalangan siswa SMP Negeri 70 Jakarta. Para duta tersebut diharapkan menjadi teladan bagi teman sebaya, memiliki kepedulian terhadap lingkungan, hidup sehat, serta berperan aktif dalam upaya pencegahan narkoba di sekolah dan masyarakat.(Heri Susilo 70"88).
