Indik . id kota Bekasi — Pemerintah Kota Bekasi tengah menjajaki kerja sama Sister City dengan Kota Izumi-Sano, Osaka, Jepang. Salah satu fokus utama dalam kerja sama ini adalah pengelolaan lingkungan hidup dan penanganan sampah yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, YUDIANTO menyampaikan hal tersebut usai menghadiri rapat di Pendopo Wali Kota Bekasi pada Kamis (24/7). Menurutnya, pertemuan ini masih merupakan tahap awal penjajakan sebelum nantinya dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) resmi antara kedua pihak.
“Kita ingin pengelolaan sampah di Kota Bekasi lebih modern dan bisa mengadopsi teknologi dari Jepang. Namun saat ini masih tahap awal, jadi belum bisa dibicarakan lebih lanjut sebelum adanya kesepakatan resmi,” ujar Yudi.
Sementara itu, DLH juga tengah fokus menangani insiden longsoran sampah di zona 3 dan 6 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu yang berdampak pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) milik Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan).
“Sudah ada sekitar 20 armada alat berat yang diturunkan untuk mengevakuasi longsoran. Proses penanganan masih berjalan, dan longsoran terjadi akibat curah hujan yang tinggi,” jelasnya.
Terkait evaluasi ke depan, Yudi mengatakan Pemkot Bekasi akan mengubah sistem pengelolaan sampah dari open dumping menjadi sanitary landfill. Saat ini, prosesnya akan segera masuk ke tahap tender dalam waktu dekat.
Pihak DLH juga akan duduk bersama dengan Disperkimtan untuk membahas alur penanganan limbah domestik yang terdampak, termasuk kemungkinan pengalihan saluran ke fasilitas IPAL yang lain.
“Ini persoalan antar-OPD yang harus diselesaikan bersama karena sama-sama berada di bawah Pemkot Bekasi,” tutup Yudi. ( Heri M red )
