INDIK.ID, BOGOR - Kelangkaan gas bersubsidi atau yang biasa disebut gas melon 3 kg mulai langka di kalangan pengecer. Kondisi ini tak pelak memicu Keresahan di masyarakat terutama kaum ibu yang setiap hari butuh kehadiran gas, Selasa (4/2/2025).
Di lingkungan Sampora kelurahan Cibinong , kecamatan Cibinong kabupaten Bogor, sejak diberlakukan kebijakan pemerintah menata suplay gas melon dengan memberlakukan aturan Pengecer atau warung tidak di perbolehkan memperjual belikan gas elpiji 3 kg, kelangkaan mulai dirasakan warga.
Mamas seorang ibu rumah tangga rela jalan berkilo-kilo meter untuk berburu gas, namun apa daya perburuan tidak membuahkan hasil. "Semua warung kosong tidak jual gas, katanya di suruh beli langsung ke pangkalan dan harus bawa KTP," keluh mamas.
Sementara itu Rustam yang sehari-hari menjual gas elpiji 3 kg mengaku sejak tanggal 1 Febuari kemarin, tidak lagi mendapatkan pasokan dari sang Bos yang biasa memasok gas 3 kg kepadanya. Dikatakannya, terakhir ia mendapat pasokan pada tanggal 31 Januari setelah itu pasokan dihentikan. Menurut sang Bos belum bisa ngirim ke pengecer sampai ada ketentuan dari pemerintah.
"Bingung mas, pasokan dihentikan padahal setiap hari jualan Gas elpiji sebagai mata pencaharian saya, kalau begini pemerintah bukan mau mensejahterakan masyarakat tapi malah bikin sulit," ungkap Rustam.
Rustam berharap, kondisi ini segera berlalu dan distribusi gas tabung 3 kg kembali normal.
(Iday/Aka red)