INDIK.ID BANDUNG - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie (ASIH), memaparkan berbagai program unggulan dalam debat publik perdana Pilgub Jabar 2024 yang berlangsung di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Senin (11/11/2024). Dengan tema "Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global," pasangan ASIH menyoroti beberapa rencana strategis untuk menjadikan Jawa Barat lebih maju dan kompetitif di tingkat global.
Dalam sesi debat, Syaikhu memperkenalkan visi besar mereka, "Jawa Barat Emas," yang bertujuan mengawali transformasi Indonesia Emas dari Tanah Pasundan. Pasangan ASIH memiliki obsesi untuk menjadikan Indonesia Emas, yang dimulai dari Jawa Barat Emas. Yakni ddngan menerapkan prinsip masyarakat Sunda, yaitu Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, untuk membangun Jabar. Menurutnya, nilai-nilai ini mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat, yang akan membawa kemajuan Jabar dalam koridor nasional.
Selanjutnya, ASIH juga menyampaikan program ekonomi berbasis industri dengan "1 Desa 1 Industri" sebagai solusi mengurangi pengangguran di kalangan pemuda. Ilham Habibie menjelaskan, "Pengangguran terbuka ini hanya bisa kita kurangi dengan ekonomi berbasis industri. Program 1 Desa 1 Industri akan berfokus pada hilirisasi hasil bumi dan laut."
Pasangan ASIH juga memperkenalkan inisiatif “Jabar Ngumbara,” sebuah program yang akan memberdayakan generasi muda dengan mengirim mereka bekerja di luar negeri. "Dengan mengirim tenaga kerja ke negara-negara industri, kita bisa mengurangi pengangguran yang kian tinggi dan memberikan nilai tambah bagi pemuda Jabar," ungkap Ilham.
Di bidang pendidikan, pasangan ASIH berkomitmen memberikan insentif lebih kepada guru-guru yang mengajar anak-anak penyandang disabilitas. Syaikhu menekankan pentingnya peran tenaga pengajar bagi disabilitas dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial di Jabar. "Guru untuk anak-anak disabilitas memerlukan insentif khusus. ASIH berencana memperluas jumlah guru disabilitas dan menyebarkannya ke berbagai sekolah, sehingga anak-anak disabilitas dapat menikmati hak pendidikan mereka dengan baik," kata Syaikhu.
Dalam penutup debat, Syaikhu menggunakan analogi bahwa Jabar adalah kapal besar yang siap “lepas landas.” Menurutnya, provinsi ini kaya akan sumber daya alam dan manusia, tetapi masih menghadapi tantangan besar seperti stunting dan tingkat pendidikan rendah. “Hari ini 1 dari 5 anak Jawa Barat mengalami stunting, sementara banyak penduduk kita bahkan tidak lulus SMP. ASIH berkomitmen untuk memberantas stunting, menyediakan beasiswa hingga sarjana, dan menciptakan 3 juta lapangan kerja," tegas Syaikhu.
(Heri/red)